Viral Postingan Video Tiktok, SPBU 66.786.06 Kayan Hulu Menjual Minyak Diatas Harga HET

Guritaborneo.com, Kayan Hulu, Kalbar. Sebuah video yang diunggah di akun TikTok @gavinadriello dan diberitakan beberapa media online memicu dugaan pelanggaran aturan terkait distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU 66.786.06, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Video viral tersebut memperlihatkan aktivitas pengisian BBM jenis Solar dan Pertalite ke dalam drum plastik serta tangki siluman yang diduga melanggar regulasi.

Menanggapi isu ini, awak media mengonfirmasi langsung kepada salah satu pimpinan SPBU berinisial W. Ia memberikan klarifikasi terkait video tersebut.

Menurut W, pihak yang membuat dan menyebarkan video viral itu juga mengantre BBM bersubsidi untuk dijual kembali.

โ€œNgotot minta harga HET Pertalite berkali-kali dalam sehari, oleh rekan-rekan tidak dikasih. Yang membuat video itu, bang, minta harga HET, toh itu pun untuk dia jual lagi,โ€ jelasnya.

Saat ditanya apakah SPBU memberikan harga di atas HET khusus untuk pengecer, W menjawab, โ€œTerkait harga HET, kalau ini saya tidak bisa memberi jawaban, bang. Tahu sendiri lah sekarang, kuota dari barcodeย MyPertaminaย kan lebih banyak dari kebutuhan riil. Itu yang berusaha dimanfaatkan mereka,โ€ paparnya.

W juga menegaskan bahwa pengisian ke drum atau jerigen tanpa rekomendasi resmi dari dinas yang berwenang tidak dilayani.

โ€œPengisian ke drum atau jeriken itu hanya dilakukan sesuai kuota barcodeย MyPertamina. Kalau ada pelanggan yang mengisi BBM ke kendaraannya lalu mengurasnya untuk dijual kembali, itu di luar kendali kami,โ€ ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa aktivitas pengisian yang terlihat dalam video dilakukan oleh karyawan SPBU, meskipun tidak mengenakan seragam Pertamina.

โ€œKaryawan kami yang memegang nosel di atas drum itu memang bekerja di sini, tetapi kami memastikan semua proses pengisian sesuai aturan. Kuota barcodeย MyPertaminaย kadang dimanfaatkan pelanggan untuk tujuan lain di luar kebutuhan sebenarnya,โ€ tambahnya.

W juga mengakui adanya kendala terkait harga eceran tertinggi (HET) yang sering menjadi persoalan di lapangan.

โ€œAda yang ngotot minta harga HET berkali-kali dalam sehari, tapi tetap kami tolak jika tujuannya untuk dijual lagi,โ€ jelasnya.

Ia menekankan bahwa SPBU 66.786.06 berkomitmen melayani sesuai aturan yang berlaku dan tidak mendukung praktik penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.

Klarifikasi ini diharapkan dapat menjawab tuduhan yang beredar dan menghindari kesalahpahaman publik terkait operasional SPBU tersebut.

Tim Red

error: Content is protected !!