Pasir Galian C Milik Bos H di Sanggau Diduga Tidak Memiliki Izin Amdal dan Penjualan.
Guritaborneo.com, Sanggau, 24 November 2024 – Aktivitas penambangan pasir galian C yang diduga milik seorang pengusaha berinisial Bos H, yang berlokasi tidak jauh dari jalan utama, menimbulkan kecemasan bagi masyarakat sekitar. Pasir yang berserakan di jalan, terutama di jembatan penghubung lintas Kalimantan poros tengah Sekadau-Sanggau, menyebabkan gangguan serius bagi pengendara.
“Dampak terhadap Pengguna Jalan dan Lingkungan Meningkatkan Kekhawatiran Masyarakat”
Menurut keterangan seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, “Kalau mereka gak kerja ya sepi, Pak. Tapi kalau sudah ada kegiatan, debu dan pasir berterbangan di jalan kami, pengendara sepeda motor merasa terganggu,” ujarnya dengan cemas.
Pengguna jalan merasa khawatir dengan tumpukan pasir yang terkadang menyebar ke jembatan dan sepanjang jalan. Hal ini berisiko menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor. “Kami takut ada korban jatuh, karena jaraknya sangat dekat dengan jembatan yang menjadi jalur penghubung vital antara Sanggau dan Sekadau,” tambah warga tersebut.
Tak hanya dampak fisik bagi pengguna jalan, masalah lingkungan pun turut menjadi perhatian. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi terkait izin lingkungan yang dimiliki oleh aktivitas penambangan ini, khususnya terkait dengan dokumen Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Sejumlah pihak mempertanyakan legalitas operasi tersebut, yang seharusnya mengikuti prosedur perizinan yang ketat.
Pihak berwenang di Sanggau belum memberikan penjelasan resmi terkait status izin penambangan dan distribusi pasir galian C milik Bos H. Namun, situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan keselamatan warga.
Untuk saat ini, masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mengevaluasi izin serta memberikan solusi terkait dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan ini, demi keselamatan dan kenyamanan semua pihak.
Pihak awak media juga sudah melakukan konfirmasi via chat WhatsApp, sampai berita ini diturunkan, pihak pengusaha tersebut enggan berkomentar dan membalas pesan WhatsApp awak media.
Tim/Red